HORMAT DAN MENJAGA HAK ORANG
Hormati Orang Lain dan Jagalah Hak-Hak Mereka
Allah SWT Berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا يَسۡخَرۡ قَوۡمٞ مِّن قَوۡمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُواْ خَيۡرٗا مِّنۡهُمۡ وَلَا نِسَآءٞ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيۡرٗا مِّنۡهُنَّۖ وَلَا تَلۡمِزُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَلَا تَنَابَزُواْ بِٱلۡأَلۡقَٰبِۖ بِئۡسَ ٱلِٱسۡمُ ٱلۡفُسُوقُ بَعۡدَ ٱلۡإِيمَٰنِۚ وَمَن لَّمۡ يَتُبۡ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.” (QS.Al-Hujurat:11)
Islam datang untuk mengatur urusan-urusan dalam kehidupan manusia. Lalu apa saja yang di atur oleh Islam?
1). Islam mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya.
Islam mengajak manusia untuk mengenal penciptanya.
Kemudian beriman kepada-Nya serta tunduk dan patuh atas semua perintah dan larangan-Nya.
وَلَقَدۡ بَعَثۡنَا فِي كُلِّ أُمَّةٖ رَّسُولًا أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ
“Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah.” (QS.An-Nahl:36)
2). Islam mengatur hubungan manusia dengan dirinya.
Tentang bagaimana cara seseorang mengatur diri dan mensucikan dirinya.
قَدۡ أَفۡلَحَ مَن زَكَّىٰهَا – وَقَدۡ خَابَ مَن دَسَّىٰهَا
“Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.” (QS.Asy-Syams:9)
3). Islam mengatur hubungan manusia dengan sesamanya.
Agar bisa mewujudkan keadilan dan saling menghargai hak masing-masing.
لَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا رُسُلَنَا بِٱلۡبَيِّنَٰتِ وَأَنزَلۡنَا مَعَهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡمِيزَانَ لِيَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلۡقِسۡطِۖ
“Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan kami turunkan bersama mereka kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil.” (QS.Al-Hadid:25)
Hubungan antar manusia adalah termasuk masalah utama yang di atur dan diperhatikan oleh agama. Kita tidak bisa berbuat semaunya kepada orang lain hanya dengan dalih kebebasan. Namun kita terikat dengan hukum-hukum syariat yang menjaga hak-hak setiap manusia dan menghargai nilai kehormatan mereka.
Sebaik apapun ibadah seseorang kepada Allah.
Sebanyak apapun sholatnya, puasanya, hajinya dan ibadah ritual lainnya, semua itu tidak akan bernilai apa bila tidak digandengkan dengan baiknya hubungan dengan sesama dan memberikan hak-hak mereka masing-masing.
Apa artinya sholat bila kita masih suka menyakiti orang lain ?
Apa artinya puasa bila kita suka memakan hak orang lain ?
Sebagaimana Allah memerintahkanmu untuk sholat dan puasa, Allah juga memerintahkanmu untuk berbuat adil dan berbagi kebaikan kepada sesama. Islam harus dijalankan dengan lengkap, tidak bisa kita memilih sebagian dan membuang sebagian lainnya.
۞إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَٰنِ وَإِيتَآيِٕ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَيَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡيِۚ يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS.An-Nahl:90)
Buah dari iman dan ibadah yang benar adalah sikap dan akhlak yang baik kepada sesama. Bila beriman dan sering beribadah namun akhlaknya buruk dan suka berbuat dzalim, maka perlu dipertanyakan keimanan dan ibadahnya tersebut. Apa arti ibadah yang tidak membawamu pada kebaikan?
Dalam sebuah riwayat pernah ditanyakan kepada Rasulullah SAW bahwa ada seorang wanita yang siangnya berpuasa dan malamnya bangun untuk melakukan solat malam namun ia suka mengganggu tetangganya. Rasulullah SAW menjawab, “Dia di neraka.”