Allah menciptakan mahluknya di dunia ini selalu berpasang-pasangan, ada pria ada wanita, ada kecil ada besar, ada kaya ada miskin, ada yang susah ada yang bahagia, ada senang ada yang merana, ada kiri ada kanan ada, ujian ada anugrah dan lain-lainnya. Perlu diingat semua tidak bisa sama dalam waktu yang sama pula tapi saling beriringan dan silih berganti dan itu indah terasa. Ada waktu siang yang disitu pula bergantian dengan malam, Sayyidatina Maryam mendapatkan kebahagiyaan yang tidak dimiliki oleh wanita se dunia dengan anugrah yang luar biasa dari rahim beliaulah mendapatkan Nabi, dan darinya tanda kekuasan Allah yang hanya satu didunia yaitu terlahir dari ibu saja, sebab Allah ciptakan manusia di dunia ini hanya terdiri dari empat kategori: 1. Manusia tanpa ayah dan ibu ( Nabi Adam), 2. Manusia dengan ayah ibu seperti layaknya manusia seperti umumnya manusia, 3. Manusia dengan ayah saja yaitu (Ibunda Hawa), dan ke 4. Adalah manusia dengan Ibu saja (Nabi Isa). Dan nabi Isa adalah diantara lima dari Rosul yang Ulul Azmi (Rosul Pilihan). Betapa agung, Mulia, dan bahagianya seorang ibu yang bisa menciptakaan buah hati yang begitu agung dan jadi Rosul pilihan ? namun perlu diingat betapa berat ujian yang di terima oleh Ibunda Maryam harus dicemooh oleh orang disekelilingnya, sampai tersurat dalam terjemahan Al Qur’an:

Surat Maryam Ayat 23
Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan”.
Melihat terjemahan diatas, dapat kita renungkan betapa kebahagiaan yang kita capai pasti berawal dari ujian dan cobaan yang setimpal. Karena tanpa ujian tentu tidak ada kenaikan derajat atau kebahagiaan kita. Allah memberi ujian pada hambanya sudah barang tetntu Allah pula merencanakan sesuatu kebahagiaan dibalik itu, begitu pula sebaliknya jikalau Allah memberikan kebahagiaan kepada hambanya tentu Allah merencanakan suatu ujian kepadanya. Semoga bermanfaat Aamien.