Pendidikan Pesantren Era 4.0
Pendidikan pesantran untuk masa sekarang sudah bukanlah sesuatu yang asing lagi, karena pendidikan pesantren merupakan pendidikan islam yang pertama kali ada di Indonesia. Banyak para tokoh tokoh ternama Indonesia berasal dari lulusan pondok pesantren, diantaranya :
1. KH. Hasyim Asy’ari pendiri Nahdlatul Ulama’ (NU)
2. KH. Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah
3. Hanif Dakhiri di era Presiden Jokowi menjadi menteri tenaga kerja
4. Muhammad Nasir ( Kemenristekdikti )
dari beberapa nama – nama di atas sudah jelas pendidikan pesantren di Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata lagi. Untuk menghadapi tantangan di era 4.0 tidak hanya kita membutuhkan skill ketrampilan dibidang IT tetapi kita juga membutuhkan karakter yang kuat dengan akhlaq dan moral yang baik. Tantangan itu ternyata sudah banyak disadari oleh para orangtua sekarang, dibuktikan sekarang banyak orang tua menitipkan anak anaknya ke pesantren untuk mempelajari ilmu agama (tafaqquh fiddin) dan moral yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,
Orang tua harus betul – betul bisa memilihkan pesantren yang mumpuni untuk bekal putra putri mereka dunia dan akherat. Jadi ada keseimbangan dalam kehidupan mereka kelak, sehingga tidak akan ada kalimat “Santri itu ketinggalan zaman”.
Pendidikan pesantren harus bisa menjawab tantangan masa revolusi indutri 4.0 ini. Diantaranya pondok pesantren yang ada di Indonesia yaitu Pondok Banat Raudlatul Falah Gembong Pati membuat program untuk para santri-santrinya mendapatkan ketrampilan dibidang komputer jaringan dan otomotif, Pondok Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta membuat program bahasa asing yang memang semuanya tidak biasa luput dari perkembangan jaman.